Masyarakat perkotaan dan pedesaan
Pengertian Masyarakat
Perkotaan
Masyarakat perkotaan merupakan
masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk
karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai
ras, etnis, dan agama.Mereka datang ke kota dengan berbagai kepentingan dan
melihat kota sebagai tempat yang memiliki stimulus (rangsangan) untuk
mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh apabila kehidupan di kota diwarnai
oleh sikap yang individualistis karena mereka memiliki kepentingan yang
beragam.
Lahan pemukiman di kota relatif sempit
dibandingkan di desa karena jumlah penduduknya yang relatif besar maka mata
pencaharian yang cocok adalah disektor formal seperti pegawai negeri, pegawai
swasta dan di sektor non-formal seperti pedagang, bidang jasa dan sebagainya.
Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan menjadi
masalah apabila ada yang bertani maka dilakukan secara hidroponik. Kondisi kota
membentuk pola perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba praktis dan
realistis. Beberapa pendapat para ahli mengenai masyarakat perkotaan :
1. Wirth
Kota
adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh
orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
2. Max
Weber
Kota
menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar
kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
3. Dwigth
Sanderson
Kota
ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
Ciri-ciri
masyarakat perkotaan antara lain :
- Kehidupan keagaam berkurang, karena cara
berpikir yang rasional dan cenderung sekuler
- Sikap mandiri yang kuat dan tidak terlalu tergantung pada orang lain sehingg
cenderung individualistis
- Pembagian kerja sangat jelas dan tegas
berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian
- Hubungan antar individu bersifat formal dan
interaksi antar warga berdasarkan kepentingan.
- Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya
perencanaan yang matang.
- Masyarakat cerderung terbuka terhadap
perubahan didaerah tertentu (slum)
- Tingkat pertumbuhan penduduknya sangat
tinggi
- Kontrol sosial antar warga relatif rendah
- Kehidupan bersifat non agraris dan menuju
kepada spesialisasi keterampilan
- Mobilitas sosialnya sangat tinggi karena
penduduknya bersifat dinamis, memamanfaatkan waktu dankesempatan, kreatif, dan inovatif.
Pengertian
Masyarakat Pendesaan
Secara awam masyarakat desa sering
diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana).
Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah
masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang
disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat. yang
menguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum
kompleks.
Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat
desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada
masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena
desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang
dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya. Beberapa pendapat
mengenai masyarakat pedesaan :
1. Selo
Soemardjan, Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan.
2. J.L.
Gilin dan J.P. Gilin, Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan
persatuan yang sama.
3. Max
Weber menjelaskan pengertian masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang
pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada
warganya.
4. Emile
Durkheim, masyarakat adalah suatu kenyataan objektif
individu-individu
yang merupakan anggota-anggotanya.
5. Karl
Marx berpendapat bahwa Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita
ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok
yang terpecah-pecah secara ekonomis.
6. M.J.
Herskovits, masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan
mengikuti suatu cara hidup tertentu.
7. Koentjaraningrat
(1994) menjabarkan definisi masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu
dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
8. Ralph
Linton (1968), masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja
sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan
bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
Adapun ciri-ciri masyarakat
desa antara lain :
- Anggota komunitas kecil
- Hubungan antar individu bersifat
kekeluargaan
- Sistem kepemimpinan informal
- Ketergantungan terhadap alam tinggi
- Religius
magis artinya sangat baik menjaga lingkungan dan menjaga jarak dengan penciptanya.
- Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi
- Kontrol sosial antara warga kuat
- Hubungan antara pemimpin dengan warganya
bersifat informal
- Pembagian kerja tidak tegas, karena belum
terjadi spesialisasi pekerjaan
- Patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang
berlaku di desanya (tradisi)
- Tingkat mobilitas sosialnya rendah
- Penghidupan utama adalah petani.
Perbedaan Masyarakat
Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan Dari Berbagai Segi
1. Segi
Agama
Masyarakat
pedesaan dikenal sangat religious. Artinya, dalam keseharian mereka taat
menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif, mereka juga mengaktualisasi diri
ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan. Misalnya tahlilan, rajaban,
jumat kliwon, dan lain-lain. Sedangkan Kehidupan keagamaan di kota berkurang,
kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung
kearah keduniaan saja.
2. Segi
Sosial
Masyarakat
desa sangat mengutamakan social life nya. Mereka bergotong royong melakukan hal
tanpa ada unsur uang/materi. Namun karena masyarakat kota yang syarat akan
materi jadi segala sesuatu yang dilakukan atas dasar materi untuk kepentingan
diri sendiri.
3. Segi Lingkungan Alam
Masyarakat pedesaan
berhubungan kuat dengan alam, disebabkan oleh lokasi geografinya di daerah
desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh
kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam, seperti dalam pola berpikir dan
falsafah hidupnya. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota, yang
kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
4. Segi
Pekerjaan
Pada
umumnya atau kebanyakan mata pencaharian daerah pedesaan adalah bertani dan
berdagang sebagai pekerjaan sekunder. Namun di masyarakat perkotaan, mata
pencaharian cenderung menjadi terspesialisasi, dan spesialisasi itu sendiri
dapat dikembangkan.
5. Segi
Kepadatan Penduduk
Penduduk desa
kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota.
Kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi
dari kota itu sendiri.
6. Homogenitas dan
Heterogenitas
Homogenitas atau persamaan
dalam ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan
perilaku sering nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan
masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya, penduduk heterogen terdiri dari
orang-orang dengan macam-macam subkultur dan kesenangan, kebudayaan, dan mata
pencaharian.
Hubungan Masyarakat
Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Masyarakat pedesaan dan
perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain.
Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling
membutuhkan. Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan
bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan
tertentu di kota. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga
diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani
bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
Kesimpulan
Masyarakat desa dengan
masyarakat kota itu sangat bertolak belakang baik dari lingkungan,cara
berpikir,lapisan sosial,tingkah laku,adat
serta jumlah penduduk nya pun berbeda.Masyarakat desa lebih ke tradisional dan masyarakat kota lebih
mengarah ke perkembangan dunia dengan kata lain masyarakat kota itu mengikuti
zaman. Masyarakat desa juga mengikuti zaman tetapi perilaku mereka masih di
pengaruhi oleh adat dan kebudayaan.Adat kebudayaan masyarakat desa masih sangat
kental, berbeda dengan masyarakat kota
yang hampir keseluruhan adat dan kebiasaan nya sudah di pengaruhi oleh
kebudayaan luar.
Sumber :
online search
https://taufikhidayah21.wordpress.com/tag/pengertian-masyarakat-perkotaan/
https://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dan-perbedaan-masyarakat.html
http://citrarhmdn.blogspot.co.id/2015/01/perbedaan-masyarakat-perkotaan-dan.html
https://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dan-perbedaan-masyarakat.html
http://citrarhmdn.blogspot.co.id/2015/01/perbedaan-masyarakat-perkotaan-dan.html
Komentar
Posting Komentar