MATERI II (MANUSIA DAN KESUSASTRAAN)
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,
namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak
adalah cinta kasih, kebahagian, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh
filsafat. Dalam kesusastraan Ilmu Budaya Dasar dapat dihubungkan meliputi
dengan bahasa, keagamaan, kesusastraan, kesenian, dan lainnya. Mengikuti
pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Budaya Dasar dan
Ilmu Sosial Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha
pendidikan. Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja
yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas
dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya keanekaragaman dan konsep kesatuan
sosial bertolak.
Pendekatan Kesusastraan
Seni
adalah sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
manusia. Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu. Ilmu
budaya dasar dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris yaitu
The Humanities, dan bahasa latin yaitu Humanus yang berarti manusia, berbudaya,
dan halus. Maka dari itu apabila kita mempelajari The Humanities maka kita akan
menjadi manusia yang berbudaya, dan halus. Sedangkan sastra berasal dari kata
castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk
dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia. Seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra lebih
mudah untuk berkomunikasi. Karena pada hakikatnya karya sastra merupakan
penjabaran abstraksi. Dan sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang
berkomunikasi. Filsafat juga menggunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kisah,
kebahagian, kebebasan yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Masalah sastra
dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi
yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.
Ada
juga tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori
sastra, dan karya sastra, yaitu adalah sebagai berikut.
Ilmu
Sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan
metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.Teori
Sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan
kesusastraan.
Karya
Sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik,
seperti puisi, cerpen atau novel, atau drama. Masalah sastra dan seni sangat
erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas
oleh ilmu budaya daar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya
Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan
Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulissan yang
dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih
besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa
itu sendiri berasal dari bahasa Latin prosa yang artinya terus terang. Jenis
tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi
dalam dia bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa
bahasa indonesia yang belum terpengaruh budaya barat, dan prosa baru ialah
prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun. Prosa terbagi atas dua jenis,
yaitu prosa lama dan prosa baru sebagai berikut.
Lima
komponen dalam Prosa Lama:
1. Dongeng : Cerita yang tidak
benar-benar terjadi.
2. Hikayat : Cerita yang sulit diterima akal,merupakan
cerita rekaan, namun memiliki pesan dan
amanat bagi pembacanya.
3. Sejarah : kejadian masa
lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul
Lima komponen dalam Prosa
Baru:
1. Cerita Pendek : suatu bentuk
prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya.
2. Roman atau Novel : karya
fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
3. Biografi : kisah atau
keterangan tentang kehidupan seseorang.
4. Kisah : satuan naratif yang
seringkali dibedakan dari cerita.
5. Autobiografi : biografi yang
ditulis oleh subjeknya.
Nilai-Nilai
Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang
punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak
langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan pencintaan lain prosa
mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai
yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
>>Prosa fiksi memberikan
kesenangan.
Keistimewaan kesenangan yang
diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana
mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang
asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama
hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah
lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
>>Prosa fiksi memberikan
informasi.
Fiksi memberikan sejenis
informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedia. Dalam novel sering kita
dapat belajar sesuatu yang lebih dari pada sejarah atau laporan jurnalistik
tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang
akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
>>Prosa fiksi memberikan
warisan kultural.
Prosa fiksi dapat menstimuli
imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari
warisan budaya bangsa.
>>Prosa memberikan
keseimbangan wawasan.
Lewat prosa fiksi seseorang dapat
menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu.
Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon
emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang
disajikan dalam kehidupan sendiri.
Ilmu
Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi (dari bahasa Yunani
kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni
tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan,
atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat
oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam
Membangun Puisinya, yaitu;
· Figura bahasa
· Kata-kata yang ambiquitas
· Kata-kata berjiwa
· Kata-kata yang konotatif
· Pengulangan
Adapun alasan-alasan yang
Mendasari Penyajian Puisi Dalam IBD, yaitu salah satunya adalah hubungan puisi
dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam
sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia
senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan
kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang
tethatas.Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan
kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting
untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang
masyarakat.
SUMBER :
http://rininuramalina.blogspot.co.id/2016/10/hubungan-manusia-dan-kesusastraan.html
https://cookpierun.wordpress.com/2016/03/13/manusia-dan-kesusastraan/
http://euislestari02.blogspot.co.id/2015/10/tugas-ibd-manusia-dan-kesusastraan.html
SUMBER :
http://rininuramalina.blogspot.co.id/2016/10/hubungan-manusia-dan-kesusastraan.html
https://cookpierun.wordpress.com/2016/03/13/manusia-dan-kesusastraan/
http://euislestari02.blogspot.co.id/2015/10/tugas-ibd-manusia-dan-kesusastraan.html
Komentar
Posting Komentar